Rabu, 12 Juli 2017

Analisa Rasio Keuangan PT. Charoen Pokphand Indonesia

SOFTSKIL AKUNTANSI INTERNASIONAL
ANALISA RASIO KEUANGAN
logo gunadarma.jpg

Kelompok
4EB11
Nama Anggota :

1.      M. Henryzal A W                  (25213136)
2.      Bagas Nur P                          (21213595)





FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2017




PT. Charoen Pokphand Indonesia didirikan pada tahun 1921 oleh dua bersaudara Chia Ek dan Chia Seow Whooy yang meninggalkan negeri China untuk mendapatkan kesempatan berusaha di Thailand. Awalnya mereka bersama-sama mendirikan sebuah toko yang bergerak dibidang penjualan bibit tumbuhan, pupuk dan obat pembasmi serangga di Bangkok. Usaha keluarga ini berkembang pesat dengan mulai berdagang ternak dan telur disamping bibit dan pupuk. Usaha terus berkembang dan pada tahun 1951 perusahaan ini resmi terdaftar dengan nama Charoen Pokphand yang berarti tangan berlimpah dalam bahasa Thailand. PT. Charoen Pokphand Indonesia Medan merupakan salah satu cabang dari PT. Charoen Pokphand Indonesia yang berlokasi di Jakarta.
PT. Charoen Pokphand Indonesia disahkan oleh menteri kehakiman Republik Indonesia dalam surat keputusan No. Y.A5/197/21 tanggal 8 Juni 1973. Pada tahun 1980 didirikan PT. Charoen Pokphand Indonesia Medan berlokasi di Jl. Pula Sumbawa No.5 (KIM II-Medan) yang didirikan diatas lahan seluas 4,6 Ha. Dimana pada lokasi didirikan pabrik, gudang, kantor dan sebagainya. Perusahaan ini pertama kali berproduksi pada tahun 1980 dengan hasil produksi 1500 ton makanan ternak. Usaha ternak ayam ras mulai berkembang di Indonesia sekitar tahun 1970 karena produksi daging dan telur ayam kampung belum dapat memenuhi konsumsi masyarakat. Usaha peternakan ayam ras yang semakin berkembang berkaitan dengan perkembangan teknologi. Hal ini dibuktikan dengan penemuan alat yang mampu menetaskan telur ayam dalam waktu yang relatif singkat. Penerapan teknologi ini didukung oleh program pemerintah untuk meningkatkan nilai gizi masyarakat dalam hal ini kebutuhan protein hewani. Indonesia merupakan negara potensial bagi industri pakan ternak, melihat itu maka salah satu perusahaan asing yaitu PT. Charoen Pokphand yang berpusat di Thailand mewujudkan minatnya untuk menanamkan modalnya dalam jumlah yang besar secara patungan dengan pengusaha Indonesia. Sebagai akibat dari peningktan konsumsi dan pertambahan jumlah penduduk Indonesia yang demikian pesat, maka kebutuhan pakan ternak juga meningkat. Menaggapi perkembangan tersebut PT. Charoen Pokphand Indonesia memperluas usaha dan juga pasarnya dengan mendirikan pabrik baru yang berlokasi di Surabaya dan medan.


Analisis Rasio Keuangan (Likuiditas, Solvabilitas dan Rentabilitas)  PT. Charoen Pokphand Tbk Periode 2013-2015
Rasio Likuiditas
Analisis rasio likuiditas dapat diartikan sebagai hasil yang diperoleh untuk mengukur kemampuan perusahaan dari proses menganalisis rasio-rasio yang berhubungan dengan tingkat likuiditas suatu perusahaan. Kesimpulan tersebut dapat memberi penjelasan tentang berhasil tidaknya perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya pada saat jatuh tempo. Perusahaan dikatakan mampu memenuhi kewajiban jangka pendek tepat pada waktunya apabila perusahaan tersebut mempunyai alat pembayaran ataupun aktiva lancar yang lebih besar daripada hutang lancar atau kewajiban jangka pendek.
Untuk menilai likuiditas perusahaan menggunakan rasio :
1.      Current Ratio
Current ratio adalah perbandingan antara jumlah aktiva lancar dengan hutang lancar. Secara matematis dapat dirumuskan :
Rounded Rectangle: current ratio=  (AKTIVA LANCAR)/(HUTANG LANCAR)   X 100%
 



Current Ratio ini menunjukkan tingkat keamanan kreditor jangka pendek atau kemampuan perusahaan untuk membayar hutang-hutang tersebut. Jika suatu perusahaan memiliki tingkat presentase ratio tinggi belum tentu dapat menjamin akan dapat dibayarnya hutang perusahaan yang sudah jatuh tempo. Hal ini bisa dikarenakan adanya jumlah persediaan yang relatif tinggi dibandingkan taksiran tingkat penjualan yang akan datang sehingga tingkat perputaran persediaan rendah.  Semakin kecil hutang lancar maka semakin besar presentase Current Ratio.
Berikut perhitungan current ratio PT. Charoen Pokphand Tbk  Periode 2013-2015 (Dalam jutaan rupiah)


PERUSAHAAN
TAHUN
AKTIVA LANCAR
HUTANG LANCAR
CR
%
CPIN
2013
8.824.900
2.327.048
3,729231
372,92
2014
10.009.670
4.467.240
2,240683
224,06
2015
12.013.294
5.703.842
2,106175
210,61
Analisis:  Berdasarkan perhitungan current ratio diatas menunjukan bahwa pada tahun 2013 setiap 1 utang lancar dijamin oleh 3,72 harta lancar atau perbandingannya antara aktiva lancar dengan hutang lancar adalah 3,72 : 1. Pada tahun 2014 setiap 1 utang lancar dijamin oleh 2,24 harta lancar atau perbandingannya antara aktiva lancar dengan hutang lancar adalah 2,24 : 1. Pada tahun 2015 setiap 1 utang lancar dijamin oleh 2,10 harta lancar atau perbandingannya antara aktiva lancar dengan hutang lancar adalah  2,10: 1. Ini menandakan bahwa kemampuan perusahaan dalam membiayai hutang jangka pendeknya menggunakan harta lancarnya sangat baik, dan rasio CR paling tinggi ditunjukkan pada tahun 2013.
2.      Quick ratio
Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva yang lebih likuid . Quick Ratio dapat dihitung dengan rumus yaitu :
Rounded Rectangle: quick ratio=  (AKTIVA LANCAR-PERSEDIAAN)/(HUTANG LANCAR)   X 100%
 



Berikut perhitungan quick ratio PT. Charoen Pokphand Tbk  Periode 2013-2015 (dalam jutaan rupiah)
PERUSAHAAN
TAHUN
AKTIVA LANCAR
PERSEDIAAN
HUTANG LANCAR
QR
%
CPIN
2013
8.824.900
4.044.737
2.327.048
2,054174
205,4174
2014
10.009.670
4.333.238
4.467.240
1,270679
127,0679
2015
12.013.294
5.454.001
5.703.842
1,149978
114,9978
Analisis: rata-rata industry tingkat liquidnya / quick ratio adalah 0,5 kali sedangkan pada tahun 2013 PT. Charoen Pokphand  2,05. Pada tahun 2014 1,27, pada tahun 2015 1,14  maka keadaanya cukup baik karena perusahaan dapat membayar hutang walaupun sudah dikurangi persediaan, dan rasio QR paling tinggi ditunjukkan pada tahun 2013.

Rasio Solvabilitas
Analisis rasio solvabilitas menggambarkan kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek maupun jangka panjang. Analisis rasio solvabilitas dapat diartikan sebagai hasil yang diperoleh dan proses menganalisis rasio-rasio yang berhubungan dengan pelunasan kewajiban jangka panjang perusahaan serta pengembalian modal. Pengukuran rasio solvabilitas dapat dihitung dengan dua cara, yaitu:
1.      Total debt to equity ratio (rasio antara hutang dengan modal sendiri)
Yaitu perbandingan antara jumlah hutang (hutang lancar dan hutang jangka panjang) dengan modal sendiri, kemampuan menunjukkan kemampuan modal sendiri perusahaan untuk  memenuhi seluruh kewajibannya. Sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut :
Rounded Rectangle: Debt To Equity Ratio (DER) =(Total Debt)/(Total Equity)   x100%.

Berikut perhitungan DER PT. Charoen Pokphand Tbk Periode 2013-2015 (Dalam Jutaan rupiah)
PERUSAHAAN
TAHUN
TOTAL DEBT
TOTAL EQUITY
DER
%
CPIN
2013
5.771.297
9.950.900
0,579977
57,9977
2014
9.919.150
10.943.289
0,906413
90,6413
2015
12.123.488
12.561.427
0,965136
96,5136

Analisis:  DER merupakan perbandingan antara modal asing dengan modal sendiri, tingkat DER PT. Charoen Pokphand tbk pada tahun 2013-2015 mengalami fluktuasi.  Pada tahun 2013 PT. Charoen Pokphand  menunjukkan tingkat rasio DER sebesar 0,57, pada tahun 2014 sebesar 0,90 hal ini menunjukkan bahwa tingkat DER pada tahun 2013 dan 2014 dibawah 1 yang artinya perusahaan lebih banyak menggunakan modal dibandingkan dengan hutang dalam membiayai usahanya. Sedangkan pada tahun 2015 PT. Charoen Pokphand  memiliki DER sebesar 0,96 hal ini menunjukkan bahwa perusahaan lebih banyak  menggunakan modal sendiri dibandingkan dengan hutang dalam membiayai usahanya. Dengan berarti  tingkat DER paling baik dari tahun 2013-2015 adalah pada tahun 2013.
2.       Total debt to asset ratio (Rasio Hutang terhadap Harta)
Merupakan Perbandingan antara hutang – hutang dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal sendiri, perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibanya . Sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut :
Rounded Rectangle: Debt To Asset Ratio (DAR) =(Total Debt)/(Total Asset)   x100%
 



              Berikut perhitungan DAR PT. Charoen Pokphand  2013-2015 (Dalam Jutaan Rupiah)
PERUSAHAAN
TAHUN
DEBT
TOTAL Asset
DAR
%
ASUS
2013
5.771.297
15.722.197
0,3670795
36,70795
2014
9.919.150
20.862.439
0,4754549
47,54549
2015
12.123.488
24.684.915
0,4911294
49,11294

Analisis: pendanaan perusahaan dibiayai dengan utang untuk tahun 2013 artinya bahwa setiap 100,- pendanaan perusahaan 36,- dibiayai dengan utang dan 64 disediakan oleh pemegang saham. pendanaan perusahaan dibiayai dengan utang untuk tahun 2014 artinya bahwa setiap 100,- pendanaan perusahaan 47,- dibiayai dengan utang dan 53 disediakan oleh pemegang saham. pendanaan perusahaan dibiayai dengan utang untuk tahun 2015 artinya bahwa setiap 100,- pendanaan perusahaan 49,- dibiayai dengan utang dan 51 disediakan oleh pemegang saham.
Rasio Rentabilitas/Profitabilitas
Rasio ini disebut juga sebagai Ratio Profitabilitas yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba atau keuntungan, profitabilitas suatu perusahaan mewujudkan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut. Yang termasuk dalam ratio ini adalah :
1.       Gross Provit Marginal (Margin Laba Kotor)
Merupakan perandingan antar penjualan bersih dikurangi dengan Harga Pokok penjualan dengan tingkat penjualan, rasio ini menggambarkan laba kotor yang dapat dicapai dari jumlah penjualan. Sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut :

Rounded Rectangle: GPM  =     (Laba Kotor)/(Penjualan Bersih)   x100%
 



Berikut perhitungan GPM PT. Charoen Pokphand Tbk 2013-2015 (Dalam Jutaan Rupiah)


PERUSAHAAN
TAHUN
LABA KOTOR
PENJUALAN BERSIH
GPM
%
CPIN
2013
5.149.808
25.662.992
0,2006705
20,06705
2014
4.134.255
29.150.275
0,1418255
14,18255
2015
5.140.159
30.107.727
0,1707255
17,07255

Analisis: kemampuan perusahaan dalam menghasilkan menghasilkan laba kotor dari pejualan bersih  selalu mengalami kenaikan pada tahun 2013-2015. Pada tahun 2013 adalah sebesar  20%, pada tahun 2014 sebesar 14% dan pada tahun 2015 17%. Dan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan menghasilkan laba kotor dari pejualan bersihpaling baik adalah pada tahun 2013.
2.      Net Profit Marginal (Margin Laba Bersih)
Merupakan rasio yang digunaka nuntuk mengukur laba bersih sesudah pajak lalu dibandingkan dengan volume penjualan. Sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut :

Rounded Rectangle: NPM  =     EAT/(Penjualan Bersih)   x100%
 



Berikut perhitungan NPM PT. Charoen Pokphand Tbk  Periode 2013-2015 (in thousand)
PERUSAHAAN
TAHUN
EAT
 PENJUALAN BERSIH
NPM
%
CPIN
2013
2.528.690
25.662.992
0,0985344
9,85344
2014
1.745.724
29.150.275
0,0598870
5,98870
2015
1.832.598
30.107.727
0,0608680
6,08680

Analisis: kemampuan perusahaan dalam menghasilkan menghasilkan laba bersih dari pejualan bersih Pada tahun 2013 adalah sebesar  9%, pada tahun 2014 sebesar 5% dan pada tahun 2015 6%. Dan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan menghasilkan laba kotor dari pejualan bersihpaling baik adalah pada tahun 2013.
3.    Return of Asset
adalah salah satu bentuk dari rasio profitabilitas untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan menggunakan total aktiva yang ada dan setelah biaya-biaya modal (biaya yang digunakan mendanai aktiva) dikeluarkan dari analisis. Sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut :

Rounded Rectangle: ROA =     EAT/(Total Asset )   x100%
 




Berikut perhitungan ROA  PT. Charoen Pokphand Tbk  Periode 2013-2015 (in thousand)
PERUSAHAAN
TAHUN
EAT
TOTAL AKTIVA
ROA
%
CPIN
2013
2.528.690
15.722.197
0,1608356
16,08356
2014
1.745.724
20.862.439
0,0836778
8,36778
2015
1.832.598
24.684.915
0,0742395
7,42395

Analisis: laba bersih yang diperoleh dari operasi perusahaan dengan jumlah aktiva yang digunakan untuk  menghasilkan keuntungan pada tahun 2013 adalah sebesar 16%, pada tahun 2014 sebesar 8% dan pada tahun 2015 adalah sebesar 7%. Dan laba bersih yang diperoleh dari operasi perusahaan dengan jumlah aktiva yang digunakan untuk  menghasilkan keuntungan paling besar adalah pada tahun 2013.
4.    Return of Equity
adalah salah satu bentuk dari rasio profitabilitas untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan menggunakan total ekuitas yang ada dan setelah biaya-biaya modal dikeluarkan dari analisis. Sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut :
Rounded Rectangle: ROE =     EAT/(Total  Equity        )   x100%
 




Berikut perhitungan ROE  PT. Charoen Pokphand Tbk Periode 2013-2015 (in thousand)
PERUSAHAAN
TAHUN
EAT
TOTAL EQUITY
ROE
%
ASUS
2013
2.528.690
9.950.900
0,254116
25,4116
2014
1.745.724
10.943.289
0,159546
15,9546
2015
1.832.598
12.561.427
0,145890
14,5890

Analisis: laba bersih yang diperoleh dari operasi perusahaan dengan jumlah equity yang digunakan untuk  menghasilkan keuntungan pada tahun 2013 adalah sebesar 25%, pada tahun 2014 sebesar 15% dan pada tahun 2015 adalah sebesar 14%. Dan laba bersih yang diperoleh dari operasi perusahaan dengan jumlah ekuity yang digunakan untuk  menghasilkan keuntungan paling besar adalah pada tahun 2013.

KESIMPULAN :
Berdasarkan penjabaran diatas, maka dapat disimpulkan bahwa secara kesuluruhan Rasio keuangan perusahaan PT. Charoen Pokphand Tbk baik.  Tingkat rasio likuiditas perusahaan PT. Charoen Pokphand Tbk atau kemampuan perusahaan dalam membiayai hutang jangka pendeknya adalah sangat baik, sedangkan tingkat solvabilitas nya adalah baik. Dan dari tingkat rasio Rentabilitas/profitabilitasnya cukup baik.