Penjualan
Definisi dan Pengertian Penjualan - Penjulana merupakan suatu transaksi yang
dilakukan oleh dua belah pihak atau lebih dengan menggunakan alat pembayaran
yang sah, dengan penjualan juga merupakan salah satu sumber pendapatan
seseorang atau perusahaan yang melakukan transaksi jual dan beli, dalam suatu
perusahaan apabila semakin besar penjualan maka akan semakin besar pula
pendapatan yang diperoleh
Pengertian
Penjualan :
- Pengertian Penjualan adalah transaksi yang dilakukan oleh dua belah pihak atau lebih dengan bertukar barang atau jasa yang diperjual belikan serta menggunakan alat transaksi yang sah
- Pengertian Penjualan adalah sebuah usaha atau langkah konkrit yang dilakukan untuk memindahkan suatu produk, baik itu berupa barang ataupun jasa, dari produsen kepada konsumen sebagai sasarannya dengan mengharapkan keuntungan dari hasil penjualannya
Pengertian
Penjualan Menurut Para Ahli :
- Pengertian penjualan menurut Henry Simamora Adalah pendapatan lazim dalam perusahaan dan merupakan jumlah kotor yang dibebankan kepada pelanggan atas barang dan jasa
- Pengertian penjualan menurut Chairul Marom Adalah Penjualan artinya penjualan barang dagangan sebagai usaha pokok perusahaan yang biasanya dilakukan secara teratur
Kesimpulan dari Pengertian penjualan adalah persetujuan kedua belah pihak antara penjual dan
pembeli, dimana penjual menawarkan suatu produk dengan harapan pembeli dapat
menyerahkan sejumlah uang sebagai alat ukur produk tersebut sebesar harga jual
yang telah disepakati
Tujuan
penjualan:
- Tujuan utama penjualan yaitu mendatangkan keuntungan atau laba dari produk ataupun barang yang dihasilkan produsennya dengan pengelolaan yang baik dan mengharapkan keuntungan yang sebesar-besarnya, namun hal ini perlu peningkatan kinerja dari pihak distributor dalam menjamin mutu barang atau jasa yang akan di jual tersebut.
- Mencapai tujuan yaitu dalam perusahaan setiap penjualan harus memiliki tujuan penjualan yang dicapai.
Syarat
Pnjualan:
- Ada Penjual dan ada Pembeli
- Ada Barang, jasa dan lain-lain yang akan dijual dan alat tukar yang sah
Jenis-Jenis
Penjualan:
- Trade Selling
- Missionary Selling
- Technical Selling
- New Business Selling
- Responsive Selling
Klasifikasi Transaksi Penjualan
Ada beberapa macam transaksi
penjualan menurut La Midjan (2001;170) dalam bukunya “Sistem Informasi
Akuntansi 1” dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Penjualan Tunai
2. Penjualan Kredit
3. Penjualan Tender
4. Penjualan Ekspor
5.Penjualan Grosir”
Menurut pengertian diatas dapat
diuraikan sebagai berikut:
a. Penjualan Tunai
Adalah penjualan yang bersifat cash
dan carry pada umumnya terjadi secara kontan dan dapat pula terjadi pembayaran
selama satu bulan dianggap kontan.
b. Penjualan Kredit
Adalah penjualan dengan tenggang
waktu rata-rata diatas satu bulan.
c. Penjualan Tender
Adalah penjualan ynag dilaksanakan
melalui prosedur tender untuk memegangkan tender selain harus memenuhi berbagai
prosedur.
a. Penjualan Ekspor
Adalah penjualan yang dilaksanakan
dengan pihak pembeli luar negeri yang mengimpor barang tersebut.
b. Penjualan Grosir
Adalah penjualan yang tidak langsung
kepada pembeli, tetapi melalui pedagang grosir atau eceran.
Dari uraian diatas penjualan
memiliki bermacam-macam transaksi penjualan yang terdiri dari: penjualan tunai,
penjualan kredit, penjualan tender, penjualan konsinyasi, penjualan ekspor,
serta penjualan grosir.
Tujuan Penjualan
Dalam suatu perusahaan kegiatan
penjualan adalah kegiatan yang penting, karena dengan adanya kegiatan penjualan
tersebut maka akan terbentuk laba yang dapat menjamin kelangsungan hidup
perusahaan.
Tujuan umum penjualan yang dimiliki
oleh perusahaan menurut Basu Swastha (2005;404) dalam bukunya “Manajemen
Penjualan”, yaitu:
1. Mencapai volume penjualan
tertentu.
2. Mendapat laba tertentu.
3. Menunjang pertumbuhan perusahaan.
Berdasarkan uraian di atas dapat
disimpulkan bahwa tujuan umum perusahaan dalam kegiatan penjualan adalah untuk
mencapai volume penjualan, mendapat laba yang maksimal dengan modal
sekecil-kecilnya, dan menunjang pertumbuhan suatu perusahaan.
Analisis sistem
Data Flow Diagram
DFD adalah diagram grafis yang
menandai proses serta aliran data dalam suatu sistem bisnis yang menggambarkan
input, proses, output. Tujuannya adalah: DFD harus bisa mengkonseptualisasikan
bagaimana data berpindah dalam organisasi, proses atau transformasi yang
dilalui data dan apa output-nya.
Kelebihan pendekatan DFD
adalah:
1. Kebebasan dari menjalankan
implementasi teknis sistem.
2. Pemahaman lebih jauh mengenai
keterkaitan satu sama lain dalam sistem dan subsistem.
3. Mengkomunikasikan pengetahuan
sistem yang ada dengan pengguna melalui diagram aliran data.
4. Menganalisa sistem yang diajukan
untuk menentukan apakah data dan proses yang diperlukan sudah ditetapka
Simbol dasar dalam menggambar DFD
ada empat simbol yaitu:
1. Entity
a. Digambarkan dengan kotak.
b. External entity (bagian lain
sebuah perusahaan,seseorang atas sebuah mesin) yang dapat mengirim atau
menerima data.
c. Disebut juga sumber atau tujuan
data, dan dianggap external terhadap sistem yang sedang digambar.
d. Diberi label dengan nama yang
sesua
e. Diberi nama kata benda.
f. Entity yang sama bisa digunakan
lebih dari sekali pada DFD untuk menghindari persilangan data flow.
2. Aliran Data (Data Flow)
a.Digambarkan dengan panah.
b.Menunjukkan perpindahan dari satu
titik ke titik yang lain, dengan kepada panah mengarah ke tujuan data.
c.Aliran data yang muncul secara
simultan bisa digambarkan hanya dengan menggunakan tanda panah paralel.
d.Karena sebuah tanda panah
menunjukkan seseorang, tempat atau sesuatu, harus diberi nama dengan kata
benda.
3. Proses
a. Digambarkan dengan
lingkaran.
b. Menunjukkan adanya proses
transformasi data.
c. Aliran yang meninggalkan suatu
proses selalu diberi label yang berbeda dari aliran data masuk.
Pemberian nama meninggalkan suatu
proses dalam sistem sebagai berikut:
1. Menetapkan nama sistem secara
keseluruhan pada level lebih tinggi. Contohnya: inventory control system.
2. Memberi nama sub sistem utama,
seperti: Inventory Reporting Subsystem, atau internet consumer service
system.
3. Menggunakan format kata kerja,
kata sifat, kata benda untuk proses detail. Kata kerja menggambarkan jenis
kegiatan, misalnya menghitung, menyiapkan, mencetak, atau, menambahkan. Kata
benda menunjukkan hasil utama proses, seperti: Laporan atau inventory, yang
dihasilkan. Contoh nama proses yang lengkap adalah: menghitung pajak penjualan,
menverifikasi status rekening
konsumen, menyiapkan invoice
pengapalan, mencetak laporan backordered, dan menambah record inventory.
4. Data Store (Penyimpanan
Data)
a. Ditunjukkan oleh bujur sangkar
dengan ujung terbuka.
b. Diberi nama dengan kata
benda.
c. Maksud dari pemberian nama pada
penyimpanan, seperti: D1, D2 ... untuk mengidentifikasi banyak storage yang
dipakai.
Tahapan Data Flow Diagram terbagi
atas beberapa bagian yaitu:
a. Diagram Konteks
Diagram ini dibuat untuk
menggambarkan sumber serta tujuan data yang akan diproses atau dengan kata lain
diagram tersebut dugunakan untuk menggambarkan sistem secara umum/global dari
keseluruhan sistem yang ada.
b. Diagram nol
Diagram ini dibuat untuk
menggambarkan tahapan proses yang ada didalam diagram konteks, yang
penjabarannya lebih terperinci.
c. Diagram Detail
Diagram ini dibuat untuk
menggambarkan arus data secara lebih mendetail lagi dari tahapan proses yang
didalam diagram nol.
Flowchart
Flowchart merupakan gambar atau
bagan yang memperlihatkan urutan dan hubungan antar proses beserta pernyataannya.
Gambaran ini dinyatakan dengan simbol dan dengan demikian setiap simbol
menggambarkan proses tertentu. Hubungan antar proses digambarkan dengan garis
penghubung (Zarlis et al, 2007). Flowchart disebut juga dengan diagram alir.
Dengan menggunakan flowchart akan memudahkan kita untuk melakukan pengecekan
bagian-bagian yang terlupakan dalam analisis masalah. Disamping itu, flowchart
juga berguna sebagai fasilitas untuk dapat berkomunikasi antara pemrogram yang
bekerja dalam tim suatu proyek. Dalam pembuatan suatu flowchart tidak ada rumus
atau patokan yang bersifat mutlak. Karena flowchart merupakan gambaran hasil
pemikiran dalam menganalisis suatu masalah dengan komputer. Oleh karena itu
flowchart yang dihasilkan dapat bervariasi antara suatu pemrogram dengan yang
lainnya.
Normalisasi
Normalisasi merupakan pengelompokan
data elemen menjadi tabel-tabel yang menunjukkan entity dan relasinya. Pada
proses normalisasi selalu diuji pada beberapa kondisi, apakah ada kesulitan
pada saat menambah / insert, menghapus / delete, mengubah / update, membaca /
retrieve pada suatu database. Bila ada kesulitan pada pengujian tersebut, maka
relasi tersebut dipecahkan pada beberapa tabel lagi atau dengan kata lain
perancangan belumlah mendapat database yang optimal. Walaupun jumlah
normalisasi ini bervariasi, dasar normalisasi sebenarnya hanya ada tiga, yaitu
bentuk normal pertama, bentuk normal kedua dan bentuk normal ketiga.
(H.M.Jogiyanto, 2005 : 404)
ERD (Entity relationship diagram)
ERD (Entity Relationship Diagram)
adalah representasi grafis dari entity-relationship model. Entity Relationship
Model (E-R Model) adalah representasi logikal dari data untuk sebuah organisasi
atau untuk sebuah area bisnis. (A Hoffer, Prescott, dan McFadden, 2005 :93)
ERD adalah model data yang
menggunakan beberapa notasi untuk menggambarkan data dalam hubungan antar
entity dan relationship yang digambarkan oleh data tersebut. (Whitten 2004
:295)
sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar