Selasa, 03 Desember 2013

Penjualan



Penjualan
Definisi dan Pengertian Penjualan - Penjulana merupakan suatu transaksi yang dilakukan oleh dua belah pihak atau lebih dengan menggunakan alat pembayaran yang sah, dengan penjualan juga merupakan salah satu sumber pendapatan seseorang atau perusahaan yang melakukan transaksi jual dan beli, dalam suatu perusahaan apabila semakin besar penjualan maka akan semakin besar pula pendapatan yang diperoleh
Pengertian Penjualan :
  • Pengertian Penjualan adalah transaksi yang dilakukan oleh dua belah pihak atau lebih dengan bertukar barang atau jasa yang diperjual belikan serta menggunakan alat transaksi yang sah
  • Pengertian Penjualan adalah sebuah usaha atau langkah konkrit yang dilakukan untuk memindahkan suatu produk, baik itu berupa barang ataupun jasa, dari produsen kepada konsumen sebagai sasarannya dengan mengharapkan keuntungan dari hasil penjualannya

Pengertian Penjualan Menurut Para Ahli :
  1. Pengertian penjualan menurut Henry Simamora Adalah pendapatan lazim dalam perusahaan dan merupakan jumlah kotor yang dibebankan kepada pelanggan atas barang dan jasa
  2. Pengertian penjualan menurut Chairul Marom Adalah Penjualan artinya penjualan barang dagangan sebagai usaha pokok perusahaan yang biasanya dilakukan secara teratur
Kesimpulan dari Pengertian penjualan adalah persetujuan kedua belah pihak antara penjual dan pembeli, dimana penjual menawarkan suatu produk dengan harapan pembeli dapat menyerahkan sejumlah uang sebagai alat ukur produk tersebut sebesar harga jual yang telah disepakati
Tujuan penjualan:
  • Tujuan utama penjualan yaitu mendatangkan keuntungan atau laba dari produk ataupun barang yang dihasilkan produsennya dengan pengelolaan yang baik dan mengharapkan keuntungan yang sebesar-besarnya, namun hal ini perlu peningkatan kinerja dari pihak distributor dalam menjamin mutu barang atau jasa yang akan di jual tersebut.
  • Mencapai tujuan yaitu dalam perusahaan setiap penjualan harus memiliki tujuan penjualan yang dicapai.
Syarat Pnjualan:
  1. Ada Penjual dan ada Pembeli
  2. Ada Barang, jasa dan lain-lain yang akan dijual dan alat tukar yang sah
Jenis-Jenis Penjualan:
  1. Trade Selling
  2. Missionary Selling
  3. Technical Selling
  4. New Business Selling
  5. Responsive Selling
Klasifikasi Transaksi Penjualan
Ada beberapa macam transaksi penjualan menurut La Midjan (2001;170) dalam bukunya “Sistem Informasi Akuntansi 1” dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Penjualan Tunai
2. Penjualan Kredit
3. Penjualan Tender
4. Penjualan Ekspor
5.Penjualan Grosir”

Menurut pengertian diatas dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Penjualan Tunai 
Adalah penjualan yang bersifat cash dan carry pada umumnya terjadi secara kontan dan dapat pula terjadi pembayaran selama satu bulan dianggap kontan.

b. Penjualan Kredit 
Adalah penjualan dengan tenggang waktu rata-rata diatas satu bulan.

c. Penjualan Tender 
Adalah penjualan ynag dilaksanakan melalui prosedur tender untuk memegangkan tender selain harus memenuhi berbagai prosedur.

a. Penjualan Ekspor 
Adalah penjualan yang dilaksanakan dengan pihak pembeli luar negeri yang mengimpor barang tersebut.

b. Penjualan Grosir 
Adalah penjualan yang tidak langsung kepada pembeli, tetapi melalui pedagang grosir atau eceran.

Dari uraian diatas penjualan memiliki bermacam-macam transaksi penjualan yang terdiri dari: penjualan tunai, penjualan kredit, penjualan tender, penjualan konsinyasi, penjualan ekspor, serta penjualan grosir.


Tujuan Penjualan
Dalam suatu perusahaan kegiatan penjualan adalah kegiatan yang penting, karena dengan adanya kegiatan penjualan tersebut maka akan terbentuk laba yang dapat menjamin kelangsungan hidup perusahaan.

Tujuan umum penjualan yang dimiliki oleh perusahaan menurut Basu Swastha (2005;404) dalam bukunya “Manajemen Penjualan”, yaitu: 
1. Mencapai volume penjualan tertentu.
2. Mendapat laba tertentu.
3. Menunjang pertumbuhan perusahaan.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan umum perusahaan dalam kegiatan penjualan adalah untuk mencapai volume penjualan, mendapat laba yang maksimal dengan modal sekecil-kecilnya, dan menunjang pertumbuhan suatu perusahaan.


Analisis sistem
Data Flow Diagram
DFD adalah diagram grafis yang menandai proses serta aliran data dalam suatu sistem bisnis yang menggambarkan input, proses, output. Tujuannya adalah: DFD harus bisa mengkonseptualisasikan bagaimana data berpindah dalam organisasi, proses atau transformasi yang dilalui data dan apa output-nya. 

Kelebihan pendekatan DFD adalah: 
1. Kebebasan dari menjalankan implementasi teknis sistem. 
2. Pemahaman lebih jauh mengenai keterkaitan satu sama lain dalam sistem dan subsistem. 
3. Mengkomunikasikan pengetahuan sistem yang ada dengan pengguna melalui diagram aliran data. 
4. Menganalisa sistem yang diajukan untuk menentukan apakah data dan proses yang diperlukan sudah ditetapka

Simbol dasar dalam menggambar DFD ada empat simbol yaitu: 

1. Entity 
a. Digambarkan dengan kotak. 
b. External entity (bagian lain sebuah perusahaan,seseorang atas sebuah mesin) yang dapat mengirim atau menerima data. 
c. Disebut juga sumber atau tujuan data, dan dianggap external terhadap sistem yang sedang digambar. 
d. Diberi label dengan nama yang sesua
e. Diberi nama kata benda. 
f. Entity yang sama bisa digunakan lebih dari sekali pada DFD untuk menghindari persilangan data flow. 

2. Aliran Data (Data Flow) 
a.Digambarkan dengan panah.
b.Menunjukkan perpindahan dari satu titik ke titik yang lain, dengan kepada panah mengarah ke tujuan data. 
c.Aliran data yang muncul secara simultan bisa digambarkan hanya dengan menggunakan tanda panah paralel. 
d.Karena sebuah tanda panah menunjukkan seseorang, tempat atau sesuatu, harus diberi nama dengan kata benda. 

3. Proses 
a. Digambarkan dengan lingkaran. 
b. Menunjukkan adanya proses transformasi data. 
c. Aliran yang meninggalkan suatu proses selalu diberi label yang berbeda dari aliran data masuk. 

Pemberian nama meninggalkan suatu proses dalam sistem sebagai berikut: 
1. Menetapkan nama sistem secara keseluruhan pada level lebih tinggi. Contohnya: inventory control system. 
2. Memberi nama sub sistem utama, seperti: Inventory Reporting Subsystem, atau internet consumer service system. 
3. Menggunakan format kata kerja, kata sifat, kata benda untuk proses detail. Kata kerja menggambarkan jenis kegiatan, misalnya menghitung, menyiapkan, mencetak, atau, menambahkan. Kata benda menunjukkan hasil utama proses, seperti: Laporan atau inventory, yang dihasilkan. Contoh nama proses yang lengkap adalah: menghitung pajak penjualan, menverifikasi status rekening 
konsumen, menyiapkan invoice pengapalan, mencetak laporan backordered, dan menambah record inventory. 

4. Data Store (Penyimpanan Data) 
a. Ditunjukkan oleh bujur sangkar dengan ujung terbuka. 
b. Diberi nama dengan kata benda. 
c. Maksud dari pemberian nama pada penyimpanan, seperti: D1, D2 ... untuk mengidentifikasi banyak storage yang dipakai. 

Tahapan Data Flow Diagram terbagi atas beberapa bagian yaitu: 

a. Diagram Konteks 
Diagram ini dibuat untuk menggambarkan sumber serta tujuan data yang akan diproses atau dengan kata lain diagram tersebut dugunakan untuk menggambarkan sistem secara umum/global dari keseluruhan sistem yang ada. 

b. Diagram nol 
Diagram ini dibuat untuk menggambarkan tahapan proses yang ada didalam diagram konteks, yang penjabarannya lebih terperinci. 

c. Diagram Detail 
Diagram ini dibuat untuk menggambarkan arus data secara lebih mendetail lagi dari tahapan proses yang didalam diagram nol.

Flowchart 
Flowchart merupakan gambar atau bagan yang memperlihatkan urutan dan hubungan antar proses beserta pernyataannya. Gambaran ini dinyatakan dengan simbol dan dengan demikian setiap simbol menggambarkan proses tertentu. Hubungan antar proses digambarkan dengan garis penghubung (Zarlis et al, 2007). Flowchart disebut juga dengan diagram alir. Dengan menggunakan flowchart akan memudahkan kita untuk melakukan pengecekan bagian-bagian yang terlupakan dalam analisis masalah. Disamping itu, flowchart juga berguna sebagai fasilitas untuk dapat berkomunikasi antara pemrogram yang bekerja dalam tim suatu proyek. Dalam pembuatan suatu flowchart tidak ada rumus atau patokan yang bersifat mutlak. Karena flowchart merupakan gambaran hasil pemikiran dalam menganalisis suatu masalah dengan komputer. Oleh karena itu flowchart yang dihasilkan dapat bervariasi antara suatu pemrogram dengan yang lainnya. 


Normalisasi
Normalisasi merupakan pengelompokan data elemen menjadi tabel-tabel yang menunjukkan entity dan relasinya. Pada proses normalisasi selalu diuji pada beberapa kondisi, apakah ada kesulitan pada saat menambah / insert, menghapus / delete, mengubah / update, membaca / retrieve pada suatu database. Bila ada kesulitan pada pengujian tersebut, maka relasi tersebut dipecahkan pada beberapa tabel lagi atau dengan kata lain perancangan belumlah mendapat database yang optimal. Walaupun jumlah normalisasi ini bervariasi, dasar normalisasi sebenarnya hanya ada tiga, yaitu bentuk normal pertama, bentuk normal kedua dan bentuk normal ketiga. (H.M.Jogiyanto, 2005 : 404)


ERD (Entity relationship diagram)
ERD (Entity Relationship Diagram) adalah representasi grafis dari entity-relationship model. Entity Relationship Model (E-R Model) adalah representasi logikal dari data untuk sebuah organisasi atau untuk sebuah area bisnis. (A Hoffer, Prescott, dan McFadden, 2005 :93)

ERD adalah model data yang menggunakan beberapa notasi untuk menggambarkan data dalam hubungan antar entity dan relationship yang digambarkan oleh data tersebut. (Whitten 2004 :295)

sumber : 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar