Sabtu, 19 April 2014

Pendapat Kelompok





KELAS                         :  1EB07
NAMA KELOMPOK
1. ISMA PRAMUSELLA       (24213549)
2. SIGIT NURDIANTO         (28213476)
3. M. HENRYZAL A.  W      (25213136)
4. DIAN FITRIANI                (22213365)


PERDAGANGAN LUAR NEGERI
Didalam menghadapi persaingan perdagangan di luar negeri, pemerintah menetapkan empat paket kebijakan guna mencegah terjadinya krisis ekonomi, menyusul merosotnya nilai tukar rupiah dan penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Paket kebijakan pemerintah ini merupakan gabungan kebijakan Kementerian Perekonomian, Bank Indonesia (BI), dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Paket kebijakan ekonomi yang diambil pemerintah ini dilakukan untuk menjaga pertumbuhan ekonomi tetap terjaga, dan dampak guncangan ekonomi ke dunia usaha minim, sehingga penyediaan lapangan pekerjaan terjaga. "Dengan langkah-langkah ini, maka diharapkan defisit transaksi berjalan pada triwulan III dan IV akan menurun, dan pertumbuhan ekonomi dapat kita jaga. Paket kebijakan ini kita kombinasikan juga dengan paket dari BI dan OJK yang utamanya menstabilkan sektor keuangan dan nilai tukar.
MIMPI AKAN TERWUJUD JIKA KITA TERUS MENGEJARNYA
MY LIFE IS MY CHOICE
Berikut adalah 4 (empat) paket kebijakan ekonomi pemerintah:
·         Paket pertama dibuat untuk memperbaiki defisit transaksi berjalan dan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS. Dalam paket ini yang akan dilakukan adalah mendorong ekspor dengan memberikan keringanan pajak bagi industri padat karya, padat modal, dan 30 persen hasil peroduksinya berorientasi ekspor. “Pemerintah juga akan menurunkan impor migas dengan memperbesar biodiesel dalam solar untuk mengurangi konsumsi solar yang berasal dari impor,” kata Menko Perekonomian Hatta Rajasa. Kemudian, pemerintah juga akan menetapkan pajak barang mewah lebih tinggi untuk mobil CBU dan barang-barang impor bermerek dari rata-rata 75% menjadi 125% hingga 150%.  Lalu, pemerintah juga akan memperbaiki ekspor mineral
·         Paket kedua untuk menjaga pertumbuhan ekonomi. Pemerintah akan memastikan defisit APBN-2013 tetap sebesar 2,38% dan pembiayaan aman. “Pemerintah akan memberikan insentif kepada industri padat karya, termasuk keringanan pajak.”
·         Paket ketiga untuk menjaga daya beli. Dalam hal ini, pemerintah berkoordinasi dengan BI untuk menjaga gejolak harga dan inflasi. “Pemerintah berencana mengubah tata niaga daging sapi dan hortikultura, dari impor berdasarkan kuota menjadi mekanisme impor dengan mengandalkan harga”.
·         Paket keempat untuk mempercepat investasi, pemerintah akan mengefektifkan sistem layanan terpadu satu pintu perizinan investasi. Sebagai contoh,“saat ini sudah dirumuskan pemangkasan perizinan hulu migas dari tadinya 69 izin menjadi 8 izin saja. Pemerintah juga akan mempercepat revisi peraturan daftar negatif investasi (DNI), mempercepat investasi di sektor ekspor dengan memberikan orientasi secara insentif, mempercepatan renegosiasi kontrak karya pertambangan, serta proyek-proyek infrastruktur strategi akan dipercepat”. Ini semua dilakukan agar neraca transaksi berjalan turun dan pertumbuhan ekonomi dapat selalu dijaga.

Menurut pendapat kelompok kami:
Dengan munculnya kebijakan ini banyak terjadi hal negatif dan positif yang terjadi. Saya akan mencoba memberi informasi sedikit tentang sisi negatif dan positifnya:
·         Sisi negatif, hal yang paling terkena dampak negatif dari 4 kebijakan yang di buat pemerintah adalah sektor ekspor mineral. Sebab salah satu cara untuk meningkatkan ekspor mineral adalah menurunkan pajak  ekspornya. "Dan hampir dapat dipastikan bila Pajak Ekspornya tetap 20 persen maka akan mempengaruhi penghasilan yang didapat. Pajak Ekspor mineral semestinya maksimal hanyalah 5% saja.” Dan aturan kebijakan pemerintah  yang ingin mencabut aturan kuota eksport mineral yang sudah diberlakukan sejak tahun 2012 dinilai tidak efektif. Dan kebijakan tersebut malah menurunkan penghasilan devisa dari ekspor. “Aturan ini hanya akan membuat  menurunnya kinerja dari kebijakan paket pertama, karena paket yang dibuat dengan upaya memperbaiki neraca transaksi berjalan dan menjaga nilai tukar rupiah terhadap dolla justru akan berbanding terbalik”.
·         Sisi Positif, dengan adanya kebijakan yang dibuat oleh pemerintah Usaha Kecil Menengah (UKM) di Indonesia akan lebih berkembang dan lebih berani untuk mengekspor keluar hasil produk olahan dan karyanya. Karena tidak bisa dipungkiri UKM mempunyai peranan besar untuk mendukung kegiatan ekspor nasional. Untuk itu, perintah pun terus berupaya dengan memberikan perhatian kepada pembangun UKM di tanah air.
Hal ini terbukti karena, pada tahun 2014, pemerintah mentargetkan peserta UKM meningkat menjadi bertambah sebanyak 120 UKM. Ini dimaksudkan agar UKM potensial mampu menjalankan bisnis ekspor secara efektif dengan melakukan pembenahan dan penyempurnaan atas manajemen dan produksi. Sementara total UKM yang telah difasilitasi hingga 2013 adalah sebanyak 275 UKM.
Dalam program ini juga dilakukan pendampingan saat berlangsungnya proses ekspor. Seperti kerja sama dengan kantor promosi dagang internasional (TFO), baik yang berasal dari kawasan Amerika Utara, Afrika, Asia, Eropa, dan Timur Tengah telah terjalin dan mulai direalisasikan guna meningkatkan ekspor nonmigas Indonesia.
Sementara itu, dari sisi peningkatan kapasitas SDM eksportir, pada tahun 2014 Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia (BBPPEI) menargetkan pencapaian jumlah peserta pelatihan sebanyak 4.360 orang dengan jumlah angkatan sebanyak 119. BBPPEI merupakan salah satu unit terkait di bawah Ditjen PEN yang memiliki peranan penting dalam mendukung upaya peningkatan ekspor nonmigas melalui penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan di bidang perdagangan internasional, khususnya ekspor.
Selain dari sisi peningkatan kapasitas SDM eksportir dan informasi ekspor, Ditjen PEN juga memfasilitasi eksportir dan UKM dalam melakukan pengembangan dan adaptasi produk guna meningkatkan kualitas dari produk ekspor utama dan produk potensial. Hal ini dapat dicapai antara lain dengan adanya program Designer Dispatch Service (DDS). DDS adalah program yang mempertemukan desainer dengan produsen guna meningkatkan kualitas desain suatu produk untuk menyesuaikan dengan selera pasar tujuan ekspor.


                        http://www.setkab.go.id

Tokoh Ekonomi Indonesia



Tokoh Ekonomi Indonesia


Dr. Sjahrir (lahir di Kudus, Jawa Tengah, 24 Februari 1945 – meninggal di Singapura, 28 Juli 2008 pada umur 63 tahun) adalah seorang aktivis, ekonom dan politisi Indonesia. Sjahrir dikenal sebagai salah seorang mahasiswa yang dijebloskan ke penjara sewaktu peristiwa Malari di Jakarta tahun 1974. Sampai akhir hayatnya dia menjabat anggota Dewan Pertimbangan Presiden membawahi bidang ekonomi yang resmi dilantik pada tanggal 11 April 2007.

Sjahrir dikenal sebagai ekonom dan politikus. Ketika masih menjadi mahasiswa di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada tahun 1974, Sjahrir menjadi seorang aktivis. Latar belakang itulah yang membawanya ke dunia politik. Pada tahun 2002, Sjahrir mendirikan Partai Perhimpunan Indonesia Baru sebagai upaya menawarkan solusi bagi bangsa yang tengah dilanda masalah.  Setelah meraih gelar doktor, Sjahrir membagi ilmunya dengan menjadi dosen di fakultas lamanya, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Ia kemudian mendirikan lembaga yang bernama Insititute for Economic and Financial Research (Ecfin) bersama rekan-rekan ekonomnya. Salah satunya adalah Dr. Mari Elka Pangestu yang menjadi Menteri Perdagangan Republik Indonesia. Sjahrir juga mendirikan lembaga lain, yaitu Yayasan Padi & Kapas, yang kegiatan utamanya adalah penelitian, pendidikan, dan kesehatan masyarakat.

Hingga akhir hayatnya, Sjahrir aktif sebagai konsultan dan penasihat untuk bank-bank dan perusahaan-perusahaan publik. Banyaknya seminar ekonomi yang dihadirinya sebagai pembicara, serta lebih dari selusin buku yang diterbitkannya, memantapkan namanya sebagai kritikus dan analis ekonomi yang cukup dipandang di negeri ini. Sejak tahun 1994, ia menjadi narasumber di Dewan Sosial & Politik Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI).

Posisi yang pernah dijabat Sjahrir
  • Penasihat Presiden Republik Indonesia (lihat Lampiran: Undangan kepada Dr. Syahrir dari Menteri Sekretaris Negara RI) (April 2005–meninggal)
  • Pendiri & Ketua Umum Partai Perhimpunan Indonesia Baru (2002-meninggal)
  • Ketua Laboratorium Penelitian, Pengabdian pada Masyarakat, dan Pengkajian Ekonomi (LP3E) Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) (1994–2004)
  • Pendiri Institute for Economic and Financial research (ECFIN) (September 1989)
  • Pendiri Yayasan Padi & Kapas (1987)

Pengalaman profesional
  • Pembicara sebagai ahli ekonomi di forum-forum lokal, nasional, dan internasional (1983–meninggal)
  • Presiden Direktur PT SYAHRIR SECURITIES, sebuah perusahaan sekuritas, Jakarta (1996-April 2005)
  • Narasumber di Dewan Sosial & Politik Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (1994)
Posisi akademik
  • Anggota Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI)
  • Anggota American Economic Association (AEA)



Refrensi :

Perusahaan yang Bepengaruh Terhadap Perekonomian Indonesia




PT Krakatau Steel Tbk


PT Krakatau Steel adalah perusahaan baja terbesar di Indonesia. BUMN yang berlokasi di Cilegon, Banten ini berdiri pada tanggal 31 Agustus 1970. Produk yang dihasilkan adalah baja lembaran panas, baja lembaran dingin, dan baja batang kawat. Hasil produk ini pada umumnya merupakan bahan baku untuk industri lanjutannya.

Sejarah Singkat :

Di suatu masa pada 1960, Presiden Soekarno mencanangkan Proyek Besi Baja Trikora untuk meletakkan dasar industri nasional yang tangguh. Sepuluh tahun kemudian tepatnya 31 Agustus 1970, berdirilah PT.Krakatau Steel (Persero) yang memanfaatkan kembali peralatan-peralatan dari proyek itu yang berbentuk pabrik kawat baja, pabrik baja tulangan dan pabrik baja profil. ada 1977, Presiden Suharto meresmikan mulai beroperasinya produsen baja terbesar di Indonesia itu.

Perkembangan Krakatau Steel sebagai perusahaan yang bergerak di bidang industri baja berlangsung cukup maju. Dalam kurun waktu kurang dari sepuluh tahun, Perseroan sudah menambah berbagai fasilitas produksi seperti Pabrik Besi Spons, Pabrik Billet Baja, Pabrik Batang Kawat, serta fasilitas infrastruktur berupa pusat pembangkit listrik, Pusat Penjernihan Air, pelabuhan khusus Cigading dan sistem telekomunikasi. Dengan perkembangan ini, PT Krakatau Steel (Persero) menjadi satu-satunya perusahaan baja yang terpadu di Indonesia.

Tidak berhenti di sana, Perseroan terus mengembangkan produksi berbagai jenis baja untuk bermacam keperluan, seperti baja lembaran panas, baja lembaran dingin dan batang kawat. Saat ini, Krakatau Steel memiliki kapasitas produksi baja kasar sebesar 2,45 juta ton per tahun untuk mendukung produksi baja tersebut. Dan dengan sepuluh anak perusahaan Krakatau Steel sanggup mendiversifiasi usahanya pada usaha-usaha penunjang yang menghasilkan berbagai produk baja bernilai tambah tinggi (seperti pipa spiral, pipa ERW, baja tulangan, baja profil), meyediakan industri utilitas (air bersih, tenaga listrik), industri infrastruktur (pelabuhan, kawasan industri), industri jasa teknik (konstruksi, rekayasa), teknologi informasi, serta menyediakan layanan kesehatan (rumah sakit). Produk- produk baja Krakatau Steel ini tak hanya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan baja nasional, tetapi juga dipasarkan secara internasional.

Proses Produksi

produksi baja di PT Krakatau Steel dimulai pada pabrik pembuatan besi yang menggunakan proses reduksi langsung bijih besi dengan gas alam. Hasil produksi yang berupa besi spons ini selanjutnya dilebur bersama dengan besi bekas (scrap) pada proses pembuatan baja yaitu pabrik baja slab dan pabrik baja billet. Proses pembuatan baja tersebut menggunakan teknologi dapur busur listrik yang dilanjutkan dengan proses pengecoran kontinu menjadi baja slab dan baja billet.
Baja slab dicanai dalam kondisi panas pada pabrik baja lembaran canai panas menjadi baja lembaran panas berupa coil, strip, maupun pelat. Sebagian baja lembaran panas ini langsung dijual ke konsumen atau diproses lebih lanjut di fasilitas produksi lainnya yaitu pabrik baja lembaran canai dingin. Pabrik ini menghasilkan produk baja lembaran dingin berupa baja lembaran panas yang dipickling, maupun baja lembaran dingin dengan perlakukan anil atau temper. Produk baja lembaran yang dihasilkan bisa berupa coil maupun sheet.
Baja billet yang dihasilkan sebagian dijual ke konsumen namun pada umumnya diproses lebih lanjut di pabrik baja batang kawat menjadi batang kawat.

Kinerja ekonomi

Kemampuan teknis Krakatau Steel yang tinggi sudah diakui menurut standar internasional sejak dahulu kala. Bahkan pada 1973 Perseroan sudah memperoleh Sertifikat ASTM A252 dan AWWA C200, serta pada 1977 memperoleh Sertifiat API 5L untuk produksi pipa spiral. Sertifikat ISO 9001 diperoleh PT Krakatau Steel (Persero) pada 1993 dan telah ditingkatkan menjadi ISO 9001:2000 pada 2003. Sementara itu, SGS internasional memberikan Sertifiat ISO 14001 pada 1997 atas komitmen Perseroan pada kesadaran lingkungan dan keselamatan kerja.

Pada 10 November 2010, di tengah kondisi pasar yang masih bergejolak, PT Krakatau Steel (Persero) berhasil menjadi perusahaan terbuka dengan melaksanakan penawaran umum perdana (IPO) dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia. Pada tahun 2011, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. membukukan pendapatan bersih sebesar Rp17,9 triliun dan laba bersih Rp 1,02 triliun. Pada tahun 2011, Perseroan dan anak perusahaan dengan aset senilai Rp21,5 triliun memiliki 8.023 orang karyawan.

Pada tahun 2013, PT Krakatau Steel Tbk membukukan laba 10,6 juta dolar AS pada semester I 2013, lebih baik dibanding periode sama 2012 yang menderita rugi 10 juta dolar AS.
Irvan mengatakan (Direktur utama), pendapatan perusahaan terkoreksi hanya 3 persen dari 1,16 miliar dolar AS pada semester I 2012 menjadi 1,12 miliar dolar AS. Irvan yang didamping sejumlah direktur KS menjelaskan, pendapatan dari sektor engineering sebesar 123,4 juta dolar AS mampu mengurangi dampak penurunan harga jual rata-rata produk. Laba kotor perusahaan naik 105,93 persen (year on year) menjadi 107,91 juta dolar AS pada semester I tahun 2013, dipicu turunnya beban pokok pendapatan 9,21 persen. Menurut Irvan, turunnya biaya bahan baku 16,67 persen memberikan kontribusi turunnya beban pokok pendapatan, meskipun harga gas alam naik 50 persen


Anak Perusahaan

PT.Krakatau Steel tbk mempunyai beberapa anak perusahaan sebagai berikut :
1.      PT KHI Pipe Industry
2.      PT Krakatau Wajatama
3.      PT Krakatau Engineering
4.      PT Krakatau Bandar Samudra
5.      PT Krakatau Information Technology
6.      PT Krakatau Industrial Estate Cilegon
7.      PT Krakatau Daya Listrik
8.      PT Krakatau Tirta Industri
9.      PT Krakatau Medika
10.  PT Meratus Jaya Iron & Steel

"Strategi kami, pendapatan dari baja tetap kami tingkatkan, tetapi pendapatan bukan baja (nonsteel) akan lebih ditingkatkan lagi," kata Direktur Utama PT Krakatau Steel Tbk Irvan Kamal Hakim di Jakarta, Minggu 2 Maret 2014.
Maksudnya disini irvan akan mengoptimalkan anak – anak perusahaan Krakatau steel non baja seperti PT. Krakatau Bandar Samudra yang bergerak dibidang jasa kepelabuhan untuk di optimalkan dalam mencapai pendapatan apabila sewaktu-waktu harga di pasar baja diluar negri sedang merosot.


Refrensi :