Senin, 07 November 2016

ETIKA PROFESI BISNIS



ETIKA PROFESI AKUNTANSI
1.      Faktor apa saja yang mempengaruhi etika pada bisnis ?
·         Kebutuhan Individu
·         Tidak Ada Pedoman
·         Perilaku dan Kebiasaan Individu Yang Terakumulasi dan Tak Dikoreksi
·         Lingkungan Yang Tidak Etis
·         Perilaku Dari Komunitas
2.      Sebutkan contoh kode etik pada bisnis (comporer) !
     Contohnya :
·         Jujur dan tidak berbohong
·         Bersikap Dewasa dan tidak kekanak-kanakan
·         Lapang dada dalam cara berkomunikasi
·         Menggunakan panggilan atau sebutan nama orang dengan baik
·         Menggunakan pesan bahasa efektif dan efisien
·         Tidak mudah emosi atau emosional
·         Berinisiatif sebagai pebisnis pembuka dialog
·         Berbahasa yang baik, ramah dan sopan
·         Menggunakan pakaian yang pantas dan menyesuaikan keadaan
·         Bertingkah laku yang baik

3.      Apa kaitannya kode etik bisnis dengan kode etik profesi akuntan ?
Etika profesi akuntan di Indonesia diatur dalam Kode Etik Akuntan Indonesia. Kode etik ini mengikat para anggota IAI dan dapat dipergunakan oleh akuntan lainnya yang bukan atau belum menjadi anggota IAI. Kode etik ialah norma perilaku yang mengatur hubungan antara akuntan dengan kliennya, antara akuntan dengan sejawat, dan antara profesi dengan masyarakat (Sriwahjoeni,2000). Di dalam kode etik terdapat muatan ­muatan etika, yang pada dasarnya bertujuan untuk melindungi kepentingan anggota dan kepentingan masyarakat yang menggunakan jasa profesi. Terdapat dua sasaran pokok dari kode etik ini yaitu, pertama, kode etik bermaksud melindungi masyarakat dari kemungkinan dirugikan oleh kelalaian baik secara sengaja ataupun tidak sengaja dari kaum profesional. Kedua, kode etik juga bertujuan melindungi keluhuran profesi tersebut dari perilaku ­perilaku buruk orang­ orang tertentu yang mengaku dirinya profesional (Keraf, 1998). Di Indonesia, penegakan kode etik dilaksanakan oleh sekurang­-kurangnya enam unit organisasi, yaitu : Kantor Akuntan Publik, Unit Peer Revier Kompartemen Akuntan Publik IAI, Departemen Keuangan RI dan BPKP. Selain keenam unit organisasi diatas, pengawasan terhadap kode etik juga dapat dilakukan sendiri oleh para anggota dan pimpinan KAP.Dalam kongresnya tahun 1973, Ikatan Akuntan Indonesia untuk pertama kalinya menetapkan kode etik bagi profesi akuntan Indonesia, yang kemudian disempurnakan dalam kongres IAI tahun 1981, 1986, 1994, 1998. Etika profesional yang dikeluarkan oleh IAI dalam kongresnya tahun 1998  diberi nama Kode Etik Akuntan Indonesia. Kode Etik IAI dibagi menjadi empat bagian berikut ini : (1) Prinsip Etika, (2) Aturan Etika, (3) Interpretasi Aturan Etika dan (4) Tanya Jawab.

Minggu, 16 Oktober 2016

KASUS ENRON dan KAP ARTHUR ANDERSEN


Enron merupakan perusahaan dari penggabungan antara InterNorth (penyalur gas alam melalui pipa) dengan Houston Natural Gas. Kedua perusahaan ini bergabung pada tahun 1985. Bisnis inti Enron bergerak dalam industri energi, kemudian melakukan diversifikasi usaha yang sangat luas bahkan sampai pada bidang yang tidak ada kaitannya dengan industri energi. Diversifikasi usaha tersebut, antara lain meliputi future transaction, trading commodity non energy dan kegiatan bisnis keuangan.Kasus Enron mulai terungkap pada bulan Desember tahun 2001 dan terus menggelinding pada tahun 2002 berimplikasi sangat luas terhadap pasar keuangan global yang di tandai dengan menurunnya harga saham secara drastis berbagai bursa efek di belahan dunia, mulai dari Amerika, Eropa, sampai ke Asia. Enron, suatu perusahaan yang menduduki ranking tujuh dari lima ratus perusahaan terkemuka di Amerika Serikat dan merupakan perusahaan energi terbesar di AS jatuh bangkrut dengan meninggalkan hutang hampir sebesar US $ 31.2 milyar.

Dalam kasus Enron diketahui terjadinya perilaku moral hazard diantaranya manipulasi laporan keuangan dengan mencatat keuntungan 600 juta Dollar AS padahal perusahaan mengalami kerugian. Manipulasi keuntungan disebabkan keinginan perusahaan agar saham tetap diminati investor, kasus memalukan ini konon ikut melibatkan orang dalam gedung putih, termasuk wakil presiden Amerika Serikat. Kronologis, fakta, data dan informasi dari berbagai sumber yang berkaitan dengan hancurnya Enron (debacle), dapat penulis kemukakan sebagai berikut:
1.      Board of Director (dewan direktur, direktur eksekutif dan direktur non eksekutif) membiarkan kegitan-kegitan bisnis tertentu mengandung unsur konflik kepentingan dan mengijinkan terjadinya transaksi-transaksi berdasarkan informasi yang hanya bisa di akses oleh Pihak dalam perusahaan (insider trading), termasuk praktek akuntansi dan bisnis tidak sehat sebelum hal tersebut terungkap kepada publik.
2.      Enron merupakan salah satu perusahaan besar pertama yang melakukan out sourcing secara total atas fungsi internal audit perusahaan.
a)      Mantan Chief Audit Executif Enron (Kepala internal audit) semula
adalah partner KAP Andersen yang di tunjuk sebagai akuntan publik perusahaan.
b)      Direktur keuangan Enron berasal dari KAP Andersen.
c)      Sebagian besar Staf akunting Enron berasal dari KAP Andersen.
3.      Pada awal tahun 2001 patner KAP Andersen melakukan evaluasi terhadap kemungkinan mempertahankan atau melepaskan Enron sebagai klien perusahaan, mengingat resiko yang sangat tinggi berkaitan dengan praktek akuntansi dan bisnis enron. Dari hasil evaluasi di putuskan untuk tetap mempertahankan Enron sebagai klien KAP Andersen.
4.      Salah seorang eksekutif Enron di laporkan telah mempertanyakan praktek akunting perusahaan yang dinilai tidak sehat dan mengungkapkan kekhawatiran berkaitan dengan hal tersebut kepada CEO dan partner KAP Andersen pada pertengahan 2001. CEO Enron menugaskan penasehat hukum perusahaan untuk melakukan investigasi atas kekhawatiran tersebut tetapi tidak memperkenankan penasehat hukum untuk mempertanyakan pertimbangan yang melatarbelakangi akuntansi yang dipersoalkan. Hasil investigasi oleh penasehat hukum tersebut menyimpulkan bahwa tidak ada hal-hal yang serius yang perlu diperhatikan.
5.      Pada tanggal 16 Oktober 2001, Enron menerbitkan laporan keuangan triwulan ketiga. Dalam laporan itu disebutkan bahwa laba bersih Enron telah meningkat menjadi $393 juta, naik $100 juta dibandingkan periode sebelumnya. CEO Enron, Kenneth Lay, menyebutkan bahwa Enron secara berkesinambungan memberikan prospek yang sangat baik. Ia juga tidak menjelaskan secara rinci tentang pembebanan biaya akuntansi khusus (special accounting charge/expense) sebesar $1 miliar yang sesungguhnya menyebabkan hasil aktual pada periode tersebut menjadi rugi $644 juta. Para analis dan reporter kemudian mencari tahu lebih jauh mengenai beban $1 miliar tersebut, dan ternyata berasal dari transaksi yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang didirikan oleh CFO Enron.
6.      Pada tanggal 2 Desember 2001 Enron mendaftarkan kebangkrutan perusahaan ke pengadilan dan memecat 5000 pegawai. Pada saat itu terungkap bahwa terdapat hutang perusahaan yang tidak di laporkan senilai lebih dari satu milyar dolar. Dengan pengungkapan ini nilai investasi dan laba yang di tahan (retained earning) berkurang dalam jumlah yang sama.
7.      Enron dan KAP Andersen dituduh telah melakukan kriminal dalam bentuk penghancuran dokumen yang berkaitan dengan investigasi atas kebangkrutan Enron (penghambatan terhadap proses peradilan
8.      Dana pensiun Enron sebagian besar diinvestasikan dalam bentuk saham Enron. Sementara itu harga saham Enron terus menurun sampai hampir tidak ada nilainya.
9.      KAP Andersen diberhentikan sebagai auditor enron pada pertengahan juni 2002. sementara KAP Andersen menyatakan bahwa penugasan Audit oleh Enron telah berakhir pada saat Enron mengajukan proses kebangkrutan pada 2 Desember 2001.
10.   CEO Enron, Kenneth Lay mengundurkan diri pada tanggal 2 Januari 2002 akan tetapi masih dipertahankan posisinya di dewan direktur perusahaan. Pada tanggal 4 Pebruari Mr. Lay mengundurkan diri dari dewan direktur perusahaan.
11.  Tanggal 28 Pebruari 2002 KAP Andersen menawarkan ganti rugi 750 Juta US dollar untuk menyelesaikan berbagai gugatan hukum yang diajukan kepada KAP Andersen.
12.  Pemerintahan Amerika (The US General Services Administration) melarang Enron dan KAP Andersen untuk melakukan kontrak pekerjaan dengan lembaga pemerintahan di Amerika.
13.  tanggal 14 Maret 2002 departemen kehakiman Amerika memvonis KAP Andersen bersalah atas tuduhan melakukan penghambatan dalam proses peradilan karena telah menghancurkan dokumen-dokumen yang sedang di selidiki.
14.  KAP Andersen terus menerima konsekwensi negatif dari kasus Enron berupa kehilangan klien, pembelotan afiliasi yang bergabung dengan KAP yang lain dan pengungkapan yang meningkat mengenai keterlibatan pegawai KAP Andersen dalam kasus Enron.
15.  tanggal 22 Maret 2002 mantan ketua Federal Reserve, Paul Volkcer, yang direkrut untuk melakukan revisi terhadap praktek audit dan meningkatkan kembali citra KAP Andersen mengusulkan agar manajeman KAP Andersen yang ada diberhentikan dan membentuk suatu komite yang diketuai oleh Paul sendiri untuk menyusun manajemen baru.
16.  tanggal 26 Maret 2002 CEO Andersen Joseph Berandino mengundurkan diri dari jabatannya.
17.  Tanggal 8 April 2002 seorang partner KAP Andersen, David Duncan, yang bertindak sebagai penanggungjawab audit Enron mengaku bersalah atas tuduhan melakukan hambatan proses peradilan dan setuju untuk menjadi saksi kunci dipengadilan bagi kasus KAP Andersen dan Enron.
18.  Tanggal 9 April 2002 Jeffrey McMahon mengumumkan pengunduran diri sebagai presiden dan Chief Opereting Officer Enron yang berlaku efektif 1 Juni 2002.
19.  Tanggal 15 Juni 2002 juri federal di Houston menyatakan KAP Andersen bersalah telah melakukan hambatan terhadap proses peradilan.
Identifikasi Masalah

            Identifikasi dari masalah ini adalah Bagaimana Kasus Enron dilihat dari Perspektif Etika Bisnis dan Profesional Akuntan beserta implikasinya.


Pembahasan Masalah

            Menurut teori fraud ada 3 komponen utama yang menyebabkan orang melakukan kecurangan, menipulasi, korupsi dan sebangsanya (prilaku tidak etis), yaitu opportunity; pressure; dan rationalization, ketiga hal tersebut akan dapat kita hindari melalui meningkatkan moral, akhlak, etika, perilaku, dan lain sebagainya, karena kita meyakini bahwa tindakan yang bermoral akan memberikan implikasi terhadap kepercayaan publik (public trust).

Praktik bisnis Enron yang menjadikannya bangkrut dan hancur serta berimplikasi negatif bagi banyak pihak.Pihak yang dirugikan dari kasus ini tidak hanya investor Enron saja, tetapi terutama karyawan Enron yang menginvestasikan dana pensiunnya dalam saham perusahaan serta investor di pasar modal pada umumnya (social impact). Milyaran dolar kekayaan investor terhapus seketika dengan meluncurnya harga saham berbagai perusahaaan di bursa efek. Jika dilihat dari Agency Theory, Andersen sebagai KAP telah menciderai kepercayaan dari pihak stock holder atau principal untuk memberikan suatu fairrness information mengenai pertanggungjawaban dari pihak agent dalam mengemban amanah dari principal. Pihak agent dalam hal ini manajemen Enron telah bertindak secara rasional untuk kepentingan dirinya (self interest oriented) dengan melupakan norma dan etika bisnis yang sehat. Lalu apa yang dituai oleh Enron dan KAP Andersen dari sebuah ketidak jujuran, kebohongan atau dari praktik bisnis yang tidak etis? adalah hutang dan sebuah kehancuran yang menyisakan penderitaan bagi banyak pihak disamping proses peradilan dan tuntutan hukum.

Dampak Akibat Kasus Enron dan KAP Andersen

            Kasus ini memberikan dampak di Amerika bahkan di Indonesia. kasus ini mempunyai implikasi terhadap pembaharuan tatanan kondisi maupun regulasi praktik bisnis di Amerika Serikat antara lain :
1.      Pemerintah AS menerbitkan Sarbanes-Oxley Act (SOX) untuk melindungi para investor dengan cara meningkatkan akurasi dan reabilitas pengungkapan yang dilakukan perusahaan publik. Selain itu, dibentuk pula PCAOB (Public Company Accounting Oversight Board) yang bertugas:
·        Mendaftar KAP yang mengaudit perusahaan public
·        Menetapkan atau mengadopsi standar audit, pengendalian
mutu, etika, independensi dan standar lain yang berkaitan dengan audit perusahaan publik
·        Menyelidiki KAP dan karyawannya, melakukan disciplinary hearings, dan mengenakan sanksi jika perlu
·        Melaksanakan kewajiban lain yang diperlukan untuk meningkatkan standar professional di KAP
·        Meningkatkan ketaatan terhadap SOX, peraturan-peraturan PCAOB, standar professional, peraturan pasar modal yang berkaitan dengan audit perusahaan publik.
2.      Perubahan-perubahan yang ditentukan dalam Sarbanes-Oxley Act
·        Untuk menjamin independensi auditor, maka KAP dilarang
memberikan jasa non audit kepada perusahaan yang diaudit. Berikut ini adalah sejumlah jasa non audit yang dilarang :
1)      Pembukuan dan jasa lain yang berkaitan.
2)      Desain dan implementasi sistem informasi keuangan.
3)      Jasa appraisal dan valuation
4)      Opini fairness
5)      Fungsi-fungsi berkaitan dengan jasa manajemen
6)      Broker, dealer, dan penasihat investasi

·        Membutuhkan persetujuan dari audit committee perusahaan
sebelum melakukan audit. Setiap perusahaan memiliki audit committee ini karena definisinya diperluas, yaitu jika tidak ada, maka seluruh dewan komisaris menjadi audit committee.
·        Melarang KAP memberikan jasa audit jika audit partnernya telah memberikan jasa audit tersebut selama lima tahun berturut-turut kepada klien tersebut.
·        KAP harus segera membuat laporan kepada audit committee
yang menunjukkan kebijakan akuntansi yang penting yang digunakan, alternatif perlakuan-perlakuan akuntansi yang sesuai standar dan telah dibicarakan dengan manajemen perusahaan, pemilihannya oleh manajemen dan preferensi auditor.
·        KAP dilarang memberikan jasa audit jika CEO, CFO, chief
accounting officer, controller klien sebelumnya bekerja di KAP
tersebut dan mengaudit klien tersebut setahun sebelumnya.
3.      SOX melarang pemusnahan atau manipulasi dokumen yang dapat menghalangi investigasi pemerintah kepada perusahaan yang menyatakan bangkrut. Selain itu, kini CEO dan CFO harus membuat surat pernyataan bahwa laporan keuangan yang mereka laporkan adalah sesuai dengan peraturan SEC dan semua informasi yang dilaporkan adalah wajar dan tidak ada kesalahan material. Sebagai tambahan, menjadi semakin banyak ancaman pidana bagi mereka yang melakukan pelanggaran ini.

4.      International Federation Accountants (IFAC), pada akhir tahun 2001 merevisi kode etik bagi para akuntan yang bekerja agar menjadi whitstleblower sebagai berikut “ para profesional dituntut bukan hanya bersikap profesional dalam kaidah-kaidah aturan profesi saja tetapi profesional juga dalam menyatakan kebenaran pada saat masyarakat akan dirugikan atau ada tindakan-tindakan perusahaan yang tidak sesuai dengan hukum yang berlaku”.

5.      AICPA dan The Big Five KAP di Amerika mendukung inisiatif Reform yang melarang KAP untuk menawarkan jasa internal audit dan jasa konsultasi lainnya kepada perusahaan yang menjadi klien audit KAP yang bersangkutan.

6.      Jhon Whitehead dan Ira Millstein, ketua bersama Blue Ribbon Committe SEC,mengeluarkan rekomendasi tentang perlunya kongres menyusun Undang-Undang yang mengharuskan perusahaan Go Public melaksanakan dan melaporkan ketaatanyan terhadap pedoman corporate governance.

7.      Securities Exchange Commission (SEC) dan New York Stock Exchange (NYSE), menyerukan bahwa auditor internal harus lebih mempertajam peran dalam pemeriksaan ketaatan, mengelola resiko, dan mengembangkan operasi bisnis, dan setiap perusahaan diwajibkan untuk memiliki fungsi audit intern (James : 2003).

 Tanggapan
Ø  Seperti dikemukakan diatas Enron merupakan salah satu perusahaan besar pertama yang melakukan out sourcing secara total atas fungsi internal audit perusahaan.
1.      Mantan Chief Audit Executif Enron (Kepala internal audit) semula
adalah partner KAP Andersen yang di tunjuk sebagai akuntan publik perusahaan.
2.      Direktur keuangan Enron berasal dari KAP Andersen.
3.      Sebagian besar Staf akunting Enron berasal dari KAP Andersen.

Dari ketiga hal diatas pihak KAP Andersen tidak memiliki independensi dan profesionalisme dalam etika berprofesi, karena pihak KAP Andersen melakukan manipulasi Laporan keuangan untuk pihak eksternal perusahaan yang seakan-akan Perusahaan Enron mendapatkan laba besar sedangkan kondisinya berbanding terbalik.

Ø  Praktik bisnis yang dijalankan Perusahaan Enron merugikan banyak pihak, tidak hanya para investor tapi juga karyawan yang menginvestasikan dana pensiunnya belum lagi adanya pemecetan 5000 karyawan yang tidak tahu bagaimana nasibnya.


Jumat, 13 Mei 2016

Mencari Kalimat Passive Voice dalam Artikel

Artikel 1

A story of romantic love

Sweet Valentine: Baker Emily Jones decorates chocolate hearts at the Lake Champlain Chocolates factory in Burlington, Vermont, on Feb. 11.AP/Toby TalbotFor many, February is the month of romance.
Valentine’s Day on Feb. 14th gives people a momentum to celebrate love and express it to their object of affection.
The classic formula to mark the occasion usually includes a romantic dinner for two, red roses, chocolate, candy and a greeting card. For those with more money to spend, a holiday getaway and jewelry might come into the picture.
Those skeptical of the day’s hype might refuse to partake in the consumerist frenzy, saying that love should be celebrated on any day of the year. Romantics, who love the special occasion, meticulously plan their activities on Valentine’s DayAnd there are those who don’t mind being given a reason to be romantic.
But for every type of person holding different opinions on Valentine’s Day, romantic love is more than dinner and gifts. It is the one drug that everyone loves — as long as it lasts. It gives people energy, sparks creativity, and makes a besotted person incredibly focused on one’s object of affection.
Romantic love is a great motivator and a muse for art. The many poems dedicated to love is testament to that. Love drives people to go the extra mile. The fear of loosing love and jealousy can drive people to the worst of actions, from stalking to murder.
Beyond kowtowing to the demands of a commercialized Valentine’s Day, The Jakarta Post asked people what they did when driven by this intense emotion, and what their perception of romantic love was.
Most answered they wanted an everlasting relationship. A happily married mother of one said love was an illusion, referring to the roles of dopamine and serotonin in our brains. Others say they believe in love in a metaphysical manner. And an editor-cum-artist dreams of a noncommittal everlasting love.
The feisty, 25-year-old Bali-based editor Annisa Dharma said romance or the feeling of infatuation drives her to “assemble beautiful words that woo”. It had also driven her to make what she called “grand gestures”.
“I’ve moved countries for a boyI’ve made a song for a boy . I’ve created art for a boy. I’ve let go of my ambition for a boy,” she said.
Annisa said her actions were driven by romance.
“I think romance is more of a language. Romance and love don’t go hand in hand,” she said.
“Personally, I can’t be romantic to someone I truly love, and likewise, when I don’t love a person, I can be the most romantic person ever.”
However if she really loves someone, she would not do anything to hurt or harm herself. “Because I’d trust them with all my heart,” she said.
Annisa added she would want love to last forever. “Thus, no commitments…Free and liberating.”
She however would not mind getting married “if I found the right one, in which the relationship didn’t change regardless of the married status. That would mean getting married purely as an act of romance… which is fine,” she said.
For 28-year-old Yolanda Nirmala, love has such a powerful effect on her it made her think twice
about her religion and chose to live without it. She said she found peace as an agnostic.
“Would it makes sense to you if I told you that being in love once led to me being agnostic? That’s how powerful love is in my life,” she said.
Coming from a conservative Muslim family, Yolanda fell in love with a man who had a Catholic upbringing. She was in her early 20s, in college; meanwhile, her partner was in his early thirties.
Their families disapproved of their relationship because they came from different faiths. They continued to date in secret for fear of being separated.
She and her partner devised a plan to elope to Singapore and live abroad. They started to save up money for their planned future together.
During this time, she started to question religion.
“I started to lose my faith in religion. I started to ask myself: ‘What is the point of religion have if it used to hate other people?’ Because of a different religion, one can hate and stay away from others?”
Life sent her on another path, Yolanda said, as her boyfriend was killed in a car accident in their two years of relationship.
“I was sad as sad can be. But the thing that didn’t die with him, was me being an agnostic,” she said. “I don’t feel there is a strong reason to fit in boxes that separate people.”
For 29-year-old Ramdan Sudrajat, love has made him do things he never imagined he could do.
“I cleaned my girlfriend’s father’s behind when he was ill after having a stroke,” he said.
“I even surprised myself. I have never even seen my own father naked. That’s the power of love,” he said.
The relationship with his girlfriend eventually fizzled. That was around 2006 he said, and he was over it.
“Failure is normal. Even though I regret the decision to break up. I still remember her as a part of the story of my life,” he said.
“I think love is when you put your trust and hope in someone whom you wish to be your life companion and who will be by your side until you get old,” he said.
While Ramdan is looking to forge a lasting relationship soon, Yolanda said she was not in a rush and was looking for a mature relationship, with a solid long-term plan. “If a guy says sweet things to me such as ‘I like you’ or something similar, until he proves it I would say it’s bulls**t,” she said. And until she finds that love, she is happy with casual dates.
Maria Ferrari, 33, a mother and a singer, has a very rational perspective on romantic love. She believes it is an illusion, and the emotion comes from a combination neurotransmitters in the brain.
“In reality, [most] humans whether they realize it or not are self-centered,” she said. “For me, the deepest and craziest [thing one can do] for ‘love’ is to keep it unspoken.”
She believes a committed relationship occurs when two people agree to want to “know” their partners.
“The ‘want’ is full of conflict. And often it becomes a drama, just like sinetron,” she said. Maria added there was no time frame in getting to know one’s partner. “Because humans are dynamic,” she went on.
Despite her rational perspective, Maria enjoys being infected with the emotions.
“Being high and low is exciting. Because [sometimes] that is what people look for. So life doesn’t feel that bland,” she said.
Scientists have explained love through neuroscience. A professor of Neuroscience in Emory University in Atlanta, Georgia, Larry Young. wrote in scientific journal Nature, that love could be explained by a series of neurochemical events in a specific area of the brain. From his research Young finds that oxytocin levels in the brain may enhance humans ability to form trusting relationships.
Meanwhile anthropologist Helen Fisher states that different neurotransmitters such as testorerone, dopamine, serotonin and oxytocin have roles in the phases of romantic love, which are lust, attraction and attachment. In her articles, Fisher wrote that when someone faces rejection, the body goes into protest and also a renewed passion that she coined “frustration attraction”, which results from the prolong effect of dopamine.
To cope with all the highs and lows of love, Maria suggested being conscious of all these emotions.
Taking advice from meditation teacher, she said: “Consciously enjoy everything, and observe”.

Penjelasan :
Ø  And there are those who don’t mind being given a reason to be romantic.
Kalimat Passive Voice di atas masuk kedalam bagian Present Continous.
Ø  I’ve made a song for a boy.
Kalimat Passive Voice di atas masuk kedalam bagian Simple Present.
Ø  Annisa said her actions were driven by romance.
Kalimat Passive Voice di atas masuk kedalam bagian Simple Past.
Ø  hey continued to date in secret for fear of being separated.
Kalimat Passive Voice di atas masuk kedalam bagian Present Continous.

Artikel 2
5 Most popular Destinations in Indonesia for Holidaymakers
It seems like everyone is enjoying the chance to celebrate a long holiday in their favorite destination by taking advantage of two public holidays that appear before the weekend.
According to Agoda, here are the top-five favorite destinations in Indonesia based on last-minute bookings its users recently made for this long weekend.
1. Bali
It’s not hard to understand why Bali never fails to charm us. Not only rich in culture, this island is also blessed with beautiful landscapes and an exciting lifestyle.
There are a lot of attractions that are offered on the island, from stunning beaches, fantastic party life and leisure activities, to amazing marine life and much more. With 28.6 percent of total visits, there is no doubt that Bali will get busy this weekend.

2. Jakarta
Spending the long weekend in Jakarta can be very exciting as there will be a lot of events that are happening this weekend. From jewelry exhibitions, film screenings and a literary festival, you will spend most of your free time hopping from one event to another, while enjoying less crowded roads since most Jakartans choose to get away from the city.
3. Bandung
Bandung has a lot to offer. Famously called the Paris of Java, Bandung offers a unique experience of urban life in a city that is surrounded by a stunning mountainous landscape. This city attracts a large number of visitors every weekend, especially from Jakarta, and is also known for its exciting college life.
It is visited mostly because its cooler air, delicious culinary treats and elegant Dutch architecture, which has been given new life by enthusiastic restaurateurs.
4. Yogyakarta
If you want to learn more about Indonesia’s royal life, you should make a visit to Yogyakarta. This city is known for its slow-paced life, rich culture and delicious traditional Javanese food that offers a soulful experience unlike anything you’ve had before.
Visitors going to Yogyakarta mostly head to the sultan’s palace, which is known as the keraton, or pay homage to Indonesia’s most majestic temples, which are Borobudur and Prambanan.
5. Batam Island
Batam Island is mostly known as a transit destination for visitors heading to the neighboring country Singapore, or a favorite place for Singaporeans for a weekend getaway.
A melting pot that maintains a unique culture and fantastic seafood, visitors going to Batam Island mostly come to play golf or are attracted by discounted prices for electronics and duty-free shopping centers since this island is a free-trade zone. ( kes )
Sumber : http://www.thejakartapost.com/travel/2016/05/08/5-most-popular-destinations-in-indonesia-for-holidaymakers.html
Penjelasan :
Ø  It seems like everyone is enjoying the chance to celebrate a long holiday in their favorite destination by taking advantage of two public holidays that appear before the weekend.
Kalimat Passive Voice di atas masuk kedalam bagian Past Countinous Tense

Ø  Bandung offers a unique experience of urban life in a city that is surrounded by a stunning mountainous landscape
Kalimat Passive Voice di atas masuk kedalam bagian Simple Present Tense

Ø  It is visited mostly because its cooler air, delicious culinary treats and elegant Dutch architecture, which has been given new life by enthusiastic restaurateurs.
Kalimat Passive Voice di atas masuk kedalam bagian Present Perfect Tense


Artikel 3

Olive oil


Olive oil is actually the juice of the olive, and it is the only oil in the market that is extracted from a fresh fruit. Of course, we've all read about the benefits of olive oil, and what it can do to our skin and hair, and of course, we all believe that all Spanish beauties bathe in this oil. But do we really know how to use this oil for everyday cooking, more importantly, which grade of oil touse? 

Perhaps not, which is why even though many in the world have switched to olive oil, we're still unsure about its usage. Time to get educated, then... To begin with, here's bursting the most famous olive oil myth in India: We should use Extra Virgin (EV) olive oil because it is 
Extra virgin olive oil: It is the highest grade olive oil with perfect aroma and flavour. EV oil is got from the first cold pressing of the olive fruit within 24 hours of harvesting. It is heavy, and its viscosity is higher than other grades of olive oil and therefore, it is mainly use is for preparing cold dishes: dressing salads, pasta, rice andvegetables, meat and fish. 

Olive oil: This variety is a combination of refined olive oil and EV olive oil. Refined olive oil is obtained by refining oil that does not possess optimum characteristics. After refining, the oil is blended with EV oilive ol. Olive oil is an intermediate grade oil the best. Well, not really. At least, not for preparing Indian dishes. EV olive oil may be best in flavour, but its flavour is so strong that it can change the taste of the dish! Also, deep-frying in EV olive oil is not advisable as it is heavy and viscous as compared to other grades of olive oil. Therefore, EV olive oil is suitable for only flavouring, dressings and condiments or for integrating foods - like making cold sauces, crushing ingredients and preparing Carpaccio or marinated dishes. 

So then, what is the best option? Olive pomace oil. It is the cooking grade oil, and is used all over Italy, Spain and the Mediterranean for every type of cooking. Pomace oil is not costly, is light and has neutral with medium aroma and flavour, suitable for pan and deep frying, stir-fries, sautes and stews. It is also suitable for all types of body massage. 


Olive pomace oil: This is the main cooking grade oil variety. It is a light oil with neutral taste and flavour and is the most suitable oil for Indian cuisine as it does not change the flavour or taste of any preparation. This oil is obtained by treating the olive residue paste (after the fruit has been pressed) with solvents to extract oil, refining and then blending this product with EV oil in order to enhance the product and its health benefits, taste and flavour. And, this oil is ideal for cooking all types and varieties of Indian dishes. It neither changes the taste nor presents any difficulties while cooking. Indian cuisine, whether fried, roasted, 'bhunoed' or cooked by any other method, tastes as good with Olive Pomace oil as it does when prepared in sunflower, safflower, corn or any other oil. Also, when frying at between 130 and 190 o C, olive oil forms a crisp, golden crust making the fried food much more appetizing but without affecting its nutritional value, as the oil hardly penetrates the food, leaving it light and digestible. Each portion of this oil used for deep frying may be reused 3-4 times as long as it is filtered carefully after each use through a gauze, muslin or a suitable paper filter. 


And this one's for those who think the oil is really costly: Yes, any grade of olive oil costs more than other edible oils. But look at it this way: It takes only 1/3rd the quantity of other edible oils to cook in olive oil, and since it has a high smoking point, it can be reused 3-4 times. Therefore, the effective cost of olive oil is 1/9th of its actual price!

Sumber : http://timesofindia.indiatimes.com/life-style/health-fitness/diet/Know-your-olive-oil/articleshow/7805920.cms

Penjelasan :
Ø  Refined olive oil is obtained by refining oil that does not possess optimum characteristics.
Ø  This oil is obtained by treating the olive residue paste. 

Kalimat Passive Voice di atas masuk kedalam bagian Present Tens