Rabu, 30 September 2015

Masih Banyak Impor, RI Rentan Isu Ekonomi Global

Masih Banyak Impor, RI Rentan Isu Ekonomi Global

JAKARTA - Pelemahan Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) telah membebani kinerja beberapa industri. Pasalnya, saat ini perekonomian Indonesia 70 persen masih ditopang oleh barang dari luar negeri.

Anggota Dewan Pertimbangan Presiden, ‎Suharso Monoarfa, mengatakan bahwa pemenuhan kebutuhan masyarakat tanah air masih bergantung terhadap produk impor menjadi salah satu permasalahan yang memicu pelemahan Rupiah. Akibatnya, Indonesia terlalu sensitif menanggapi isu ekonomi global.

"Kita memenuhinya dengan impor makanya kita sangat rentan terhadap gonjang-ganjing perekonomian global," kata dia di Jakarta, Sabtu (14/3/2015).

Oleh karena itu, dia menilai Indonesia memerlukan penataan kembali struktur ekonomi dalam negeri. Menurutnya, langkah Presiden Joko Widodo yang akan menggenjot pembangunan infrastruktur dinilai menjadi langkah tepat dalam meningkatkan pertumbuhan perekonomian dalam negeri.

"Memang ini kepentingannya jangka panjang. Bukan hanya bagaimana kita menghentikan impor dalam jangka pendek tapi bagaimana memperkuat perekonomian nasional sehingga menjadikan Rupiah menjadi mata uang yang kuat," tandasnya.

senior economist standard chartered, eric sugandi, mengatakan, ada sejumlah isu utama yang menjadi perhatian di level global. hal itu, kata dia juga terkait dengan kondisi perekonomian yang ada di Indonesia. salah satu isunya adalah masalah the super dollar. masalah perang mata uang antar Negara-negara dan lemahnya harga komoditas,”kata eric sugandi.

menurut saya, barang impor di Indonesia sudah cukup terlalu banyak, karena dalam beberapa tahun terakhir, semua barang yang kita gunakan itu adalah barang impor, bahkan sampai detik ini, karena tidak dapat kita pungkiri bahwa kebanyakan barang impor lebih baik daripada barang lokal, tidak semua tapi kebanyakan. dalam hal ini mungkin pemerintah harus meningkatkan kualitas barang – barang lokal agar barang lokal pun tidak kalah saing dari segala aspek, sehingga kita sebagai masyarakat pun akan memilih barang lokal dari pada barang impor, jika saja kita dapat meningkatkan kualitas barang lokal mungkin masyarakat Indonesia pun akan lebih memilih barang lokal sehingga Indonesia tidak akan rentan dalam sektor ekonominya jadi rupiah pun tidak akan melemah seperti sekarang ini. bahkan, jika kualitas barang kita lebih baik, mungkin justru kita dapat mengimpor barang barang lokal sehingga barang – barang lokal bisa digunakan sampai ke mancanegara dengan begitu nilai rupiah tidak akan turun. masalah isu “the super dollar” itu sendiri pun menurut saya akan terus melonjak naik karena tingginya ketergantungan Indonesia terhadap dollar dan barang impor, karna kita hanya mengandalkan komoditas bahan mentah padahal harga pasar dunia sedang turun yang membuat perekonomian kita semakin menurun, namun Indonesia belum termasuk kategori krisis moneter, karena nilai tukar rupiah masih lebih baik daripada Negara – Negara afrika sana. karena banyak factor lain yang membuat suatu Negara dikatakan krisis ekonomi bukan hanya karena nilai tukar mata uang Negara tersebut melemah terhadap dollar. karena bukan hanya Indonesia saja yang merasakan fenomena ini, Negara lain pun sama. Dari semua impor yang dilakukan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan dalam negri komoditas yang paling tinggi tingkat impornya adalah bahan pangan, padahal Indonesia dikenal sebagai negara agraris dan negara berpenghasilan pangan paling banyak pada masa soeharto. Mungkin menurut saya sebaiknya pemerintah memajukan teknologi sektor pertanian untuk meningkatkan produksi dalam negri, memberi subsidi pupuk kepada para petani dan pemerintah memaksimalkan penyerapan beras dari petani lokal untuk ketahanan pangan nasional, membuat saluran air untuk irigasi atau kepentingan pertanian, melakukan perluasan area tanam, dan membuat kebijakan lahan area tanam agar area tanam tidak dipersempit akibat keperluan untuk pembangunan tempat tinggal, industri maupun jalan tol. Jadi, pastinya masih ada banyak cara, tindakan dan kebijakan yang dilakukan pemerintah untuk mengurangi impor dalam negri agar tidak mencapai isu ekonomi global.



Daftar Pustaka